Jumat, 26 September 2014

PKM_K '' MIE CAGUR''



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Dalam memenuhi kebutuhan karbohidrat harian banyak orang dituntut untuk instan dan serba cepat. Kebutuhan akan konsumsi sehari-haripun semakin meningkat baik dikalangan masyarakat menengah maupun dikalangan menengah keatas. Maraknya akan kebudayaan instan maka setiap orang semakin membutuhkan makanan yang siap saji dan murah. diIndonesia saat ini yang menjadi alternatif instan, dan cepat adalah salah satu produk makanan yaitu mie. Mie diIndonesia sangat populer di kalangan masyarakat bahkan mie saat ini sudah menjadi trend konsumsi pokok kedua pengganti nasi.
Antusias masyarakat dengan adanya mie sangat merespon banyak setiap warung usaha untuk bersaing dalam menjual produk mie yang semakin enak, murah, beraneka ragam, dan ber kwalitas. Dari keanekaragaman tersebut muncul ide-ide baru yang lebih kreatif dalam mengkolaborasikan mie dengan bahan lain. Oleh karena itu, penulis saat ini mencoba untuk mengkolaborasikan makanan instan atau mie dengan makanan laut atau seafood. Salah satu kombinasi yang digunakan untuk menarik perhatian masyarakat akan makanan yang satu ini. Biota laut yang menjadi kolaborasi usaha ini adalah gurita dari berbagai jenis. Pentingnya akan mengkonsumsi gurita yaitu  dapat meningkatkan porsi dalam pemenuhan kebutuhan protein dalam tubuh yang apa bila dikonsumsi secara bersamaan dengan mie maka secara tidak langsung unsur karbohidrat dan protein sudah dipenuhi.
Namun perlu diingat, yang menjadi catatan adalah konsumsi gurita dalam jumlah besar akan dapat meningkatan resiko terserang kolesterol. Dalam hal ini, produk yang kami buat yaitu “Mie Cagur” agar dapat merespon peminat dikalangan masyarakat. Kebutuhan akan bervariasi makanan merupakan pemenuhan akan kebutuhan sehari untuk beraktifitas.


1.2    RUMUSAN MASALAH
a.       Bagaimana kondisi mie yang menjadi konsumsi pokok kedua setelah nasi di keseharian masyarakat?
b.      Bagaimana posisi mie untuk saat ini yang semakin membudaya dikalangan masyarakat?
c.       Bagaimana menanggapi antusias konsumen terhadap maraknya mie saat ini?
1.3    TUJUAN
Adapun tujuan dari proposal kami yaitu:
a.       Dapat memenuhi kebutuhan bagi konsumen.
b.      Dapat mempromosikan produk usaha yang kami buat kepada masyarakat, pelanggan  maupun konsumen yang berkunjung ketempat kami.
c.       Dapat membantu, ataupun menanggapi bagaimana respon konsumen terhadap adanya usaha mie cagur.
1.4    MANFAAT
a.       Mengamati aspek-aspek penting dalam berwirausaha yang harus diperhatikan sebelum memulai usaha.
b.      menambah wawasan tentang cara memulai usaha.
c.       melatih dalam pembuatan rencana anggaran secara sistematis.
d.      Sebagai pedoman wirausaha untuk tetap fokus pada tujuan dan target bisnisnya.










BAB II
PERENCANAAN MODAL

2.1 ASPEK PRODUKSI
Produk yang dijual adalah Mie Cagur yang merupakan salah satu makanan yang difungsikan sebagai makanan selingan sehari-hari. Harga per porsi relatif murah untuk ukuran menengah. Dalam menjalankan usaha ini kami harus mengetahui potensi pasar agar apa yang diusahakan dapat diterima dikalangan masyarakat dengan baik. Menentukan objek pasar harus sesuai dengan kondisi sekitar, dan merupakan pusat kebutuhan yang paling banyak di dalam keadaan itu.
2.2 ASPEK PEMASARAN
Dalam melakukan promosi produk ini membutuhkan 50 lembar brosur yang akan dipasangkan di tempat-tempat tertentu guna menarik minat pelanggan atau konsumen untuk produk Mie Cagur.
2.3 ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Untuk usaha ini masih terbilang kecil sehingganya tidak ada karyawan dalam produksi Mie Cagur.
2.4 ASPEK ANALISIS
Untuk setiap dalam usaha, kami mengukur kemampuan dalam pemasaran terhadap lingkungan dan pesaing yang ada dalam produk ini. Aspek analisis yang kami terapkan yaitu KEKEPAN.
2.4.1 Kekuatan
      Kekuatan dari produk ini adalah:
1.      Harga terjangkau, dapat diterima di semua kalangan masyarakat.
2.      Relatif sedikit pesaing produk ini karena terobosan baru.
3.      Higienis, sehat dan mutu bahan baku terjamin.
4.      Banyak macam pilihan rasa untuk Mie Cagur.

2.4.2 Kelemahan
      Kelemahan dari produk ini adalah:
1.      Tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lebih dari 24 jam.
2.      Kurang mendapat perhatian karena usaha baru.
3.      Fasilitas yang belum memadai untuk ketersediaan produksi.
2.4.3 Peluang
Peluang dari produk ini adalah:
1.      Belum ada produk yang sama dengan Mie Cagur.
2.      Letak yang strategis.
3.      Mudah dijangkau.
2.4.4 Ancaman
Ancaman untuk produk ini adalah:
1.      Kurang meresponya masyarakat terhadap produk Mie Cagur.
2.      Kondisi yang tidak stabil antara penjualan dan produksi Mie Cagur.
2.5  ASPEK MODAL USAHA
Modal yang akan diperoleh dari pengajuan proposal yang kami ajukan ini. Anggaran modal yang dibutuhkan adalah Rp 3.000.000,00 untuk keseluruhan usaha.
2.5.1        Biaya tetap
1.      Gerobak                                  Rp 500.000,00
2.      Kompor gas                             Rp 100.000,00
3.      Meja + Kursi                           Rp 500.000,00
4.      Penggorengan                         Rp 50.000,00
5.      Piring                                       Rp 26.000,00
6.      Gelas                                       Rp 24.000,00
7.      Sendok+ Garpu                       Rp 20.000,00
8.      Pisau                                        Rp 12.000,00    +
Rp 1.232.000,00

2.5.2        Biaya variable
1.      Sewa tempat                           Rp 20.000,00
2.      Listrik dan Air                                    Rp 7.000,00
3.      Transportasi                             Rp 15.000,00
4.      Pembuatan Brosur                   Rp 50.000,00
5.      Tempat pembungkus               Rp 15.500,00
6.      Gas elpiji                                 Rp 25.000,00   +
Rp 132.500,00
Ket: Untuk biaya variabel relatif berubah sesuai dengan kondisi. Jadi untuk biaya variabel satu bulan adalah Rp 132.500,00 x 30 = Rp 3.975.000,00
2.5.3        Biaya bahan baku
1.      Tepung terigu                             Rp 24.000,00
2.      Tepung tapioca                           Rp 28.000,00
3.      Air                                              Rp -
4.      Garam                                        Rp 1.000,00
5.      Soda abu                                                Rp 12.500,00
6.      Pewarna makanan                      Rp 4.000,00
7.      Minyak kacang                           Rp 17.500,00
8.      Telur                                           Rp 2.000,00
9.      Blue band                                   Rp 12.500,00
10.  Gurita segar                                Rp 32.000,00
11.  Bumbu kelengkapan                  Rp 85.000,00
12.  Jeruk nipis                                  Rp 1.500,00      +
Rp 220.000,00
Jadi untuk biaya bahan baku satu bulan adalah: Rp 220.000,00 x 30 =
Rp 6.600.000,00
2.5.4        Biaya tak terduga
Untuk biaya tak terduga adalah : Rp 100.000,00.

BAB III
PERENCANAAN KEUANGAN
3.1  PENENTUKAN HARGA POKOK PRODUK
Biaya produksi produk (Variabel) = Harga pokok produk (HPP).
Jumlah produk yang jadi = 25 porsi dikalikan dengan harga produk
Rp 10.000,00 x 25 = Rp 250.000,00
Laba yang di inginkan Rp10.000,00 x 25 dibagi 100
= Rp 2.500,00
Harga jual = HPP + laba
= Rp 12.500,00
3.2  ANALISIS PENDAPATAN
Pendapatan dapat dianalisis jika dalam satu hari kurang lebih 40 orang pengunjung:
1.      Maka pendapatan dalam satu hari: Rp 12.500,00 x 40 = Rp 500.000,00
2.      Maka pendapatan dalam satu bulan Rp 500.000,00 x 30 =
Rp 15.000.000,00
3.3  ANALISIS PERENCANAAN LABA
Analisis pendapatan/bulan – biaya variabel/bulan+ biaya bahan baku/bulan
Rp 15.000.000,00 - Rp 3.975.000,00 + Rp 6.600.000,00
Rp 15.000.000,00 – Rp 10.575.000,00
= Rp 4.425.000,00
Jadi pendapatan yang diperoleh selama satu bulan untuk penjualan adalah Rp 4.425.000,00



BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Dengan maraknya produk mie yang berkembang diindonesia dan sekitarnya, membuat masyrakat menjadikan mie salah satu sebagai makanan pokok atau makanan pengganti. Disamping itu kami membuat usaha kecil-kecilan guna untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan konsumsi akan mie saat ini baik dari kalangan menengah maupun menengah keatas. Variasi mie yang dibuat akan menjadi daya tarik tersendiri untuk makanan pokok pengganti kedua setelah nasi ini. Demikian proposal yang kami susun semoga bisa digunakan sebagaimana mestinya. Proposal kewirausaha ini kami buat agar bisa membantu serta memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan bisa terlaksana dengan baik.
4.2  Saran
Dalam keseharian biasanya banyak orang yang suka makan mie oleh karenanya penulis menyarankan agar peminat mie untuk tidak terlalu bergantung pada kebutuhan akan mie karena konsumsi akan mie yang berlebih dapat menyebabkan kondisi fisik menjadi lemah.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar