Jumat, 26 September 2014

Laporan Praktikum Biologi ''Jaringan Penyusun Tubuh Hewan''



PRAKTIKUM V
A.  Judul                        : Jaringan Penyusun Tubuh Hewan
B.  Tujuan Praktikum :  
Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat mempelajari ciri-ciri dan struktur histolgis dari jaringan epitel, jaringan pengikat dan jaringan otot
C. Dasar Teori   
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histology.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Jaringan pada hewan dibagi menjadi 4 jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat atau penyambung, jaringan otot dan jaringan syaraf.
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah, dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel seselapis pipih, epitel selapis kubus,epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu silindris. Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih. Jaringan ini membentuk kulit yang membungkus tubuh.
Jaringan epitel menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara massa sel dan rongga atau ruang. Epitelium juga berfungsi dalam mengangkut bahan-bahan dari jaringan dan ke rongga yang dipisahkannya. Epitel kolumner pada saluran pencernaan mengeluarkan enzim-enzim cerna ke dalam intestin dan juga menyerap produk akhir pencernaan makanan daripadanya. Semua kelenjar pencernaan pada tubuh dilapisi dengan epitelium. Epitelium juga melapisi tabung air dan dan rongga paru-paru .
2. Jaringan Ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang berfungsi memperkuat tubuh, mengisi tubuh dan menghubungkan jaringan yang satunya dengan yang lainnya.contoh jaringan ikat misalnya jaringan maseenkim, jaringan ikat longagar, jaringan ikat padat, jaringan lemak,jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras dan darah. Jaringan pengikat berbeda dengan jaringan epitel, jaringan pengikat mengandung matriks yang sangat banyak.
Jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat satu alat dengan alat lain, untuk membungkus alat-alat, untuk mengganti jaringan yang rusak (luka), untuk menetralkan racun dan untuk membentuk kerangka penyokong. Atas dasar struktur dan fungsinya, jaringan pengikat dibedakan atas tiga macam jaringan yang masing-masing dapat dibagi lagi menjadi jaringan-jaringan yang lebih khas: jaringan pengikat sebenarnya, jaringan pengikat rangka tulang rawan hialin, jaringan pengikat cair.
3. Jaringan Otot
Jaringanotot mempunyai fungsiuntuk pergerakan karena sel-selnyadapat berkontraksi. Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya dan miofibril. Miofibril tersusun atas protein kontraktil yang terdapat di sepanjang sel dan tampak jelas pada otot rangka dan otot jantung. Batas antara sel otot terlihat jelas karena adanya sarkolema. Sarkolema adalah lapisan membran yang mengelilingi sel otot.
Jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri atas sel-sel yan berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut yang cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau sepertiga panjang normal. Jaringan otot ada tiga yaitu otot serat lintang,otot polosdan otot jantung.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktivitas tubuh hewan disebabkankarena adabsistem saraf. Satu sistem saraf dibangunkan atas sel-sel saraf(neuron). Satu sel saraf mempunyai satu badan sel kemudian dari badan sel keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendritdan neurit(akson). Di dalam satu sel neuron, sitoplasmanya mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan mitokondria. Neuron mendapatkan suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya. Neuron tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.
Badan sel mengandung inti sel. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel oleh dendrit. Dendrit merupakan sejumlah serabut sitoplasma. Funsi dendrit adalah membawa rangsangan ke badan sel. Akson merupakan serabut sitoplasma tunggal. Fungsia akson adalah membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Akson juga dapat bercabang-cabang di dekat ujungnya (terminal akson). Titik temu antara terminal akson neuron yang satu dengan neuron yang lainnya disebut sinapsis. Sinapsis berfungsi meneruskan rangsangan ke sel saraf yang lain.
D. Alat dan Bahan
1.    Mikroskop
2.    Preparat epitel epididmis cauda
3.    Preparat jaringan adiposa jaringan tulang keras
4.    Preparat jaraingan otot jantung dan otot rangka serta otot polos
E. Cara Kerja
1.    Epididimis cauda
Memperhatikan penampang melintang sebuah tubulus epididimis dan mengamati sel-sel penyusunnya.
2.    Jaringan adipose
Memperhatikan sel-sel penyusunnya dan menentukan letak sitoplasma dan intinya.
3.    Jaringan tulang keras
Menggambarkan satu sistem havers lengkap dengan bagian-bagiannya.

4.    Jaringan otot
Mengamati preparat histologis otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Kemudian menggambarkan serabut otot tersebut lengkap dengan intinya.
F. Hasil Pengamatan
1. Jaringan Otot  Polos
2
 
1
 

Gambar 1.Otot Polos dengan perbesaran 10x40.
Keterangan:
1. Serat  otot  polos
2. Inti
2. Jaringan Epididmis Cauda
3
 
2
 
1
 

Gambar 2. Epididmis Cauda perbesaran 10x10
Keterangan:
1.    Membran basal
2.    Lapisan luar
3.    inti
3. Jaringan Tulang Keras
2
 
1
 

Gambar 3. Jaringan Tulang Keras perbesaran 10x10.
Keterangan:
1.    Kanilikuli
2.    Inti
4. Jaringan Otot  Jantung
2
 
1
 

Gambar 4. Jaringan Otot  Jantung perbesaran1ox10.
Keterangan :
1. Serat  Otot Jantung
2. Inti
G. Pembahasan
1. Jaringan Otot Polos
Otot polos merupakan otot yang memiliki gerakan relativ lambat, tidak di pengaruhi oleh kemauan dan bergerak secara tidak disadari. Otot ini dibentuk dari sel-sel otot serabut atau serat, kontraktif yang homogen (terdiri dari 1 serat). Oleh karena itu serabut (serat) sukar diamati dibawah mikroskop cahaya. Otot polos memiliki inti sel satu dan terletak ditengah sel. Otot polos terdapat dibagian tubuh yang melakukan gerak lambat dan dibawah pengaruh saraf otonom. Otot polos terdapat pada lambung, uterus, kantung lemak, dan pembuluh darah. Gerakan kontraksinya bergelombang dan meluas.
2. Jaringan Epididmis Cauda
Jaringan ini adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Jaringan ini memiliki fungsi yaitu, pelindung atau proteksi, sebagai kelenjar atau menghasilkan getah, sebagai penerii dari merangsang (reseptor), dan sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Pad jaringan ini terdiri dari membran basal, lapisan luar, dan inti.
3. Jaringan Tulang Keras
Jaringan tulang disusun oleh sel tulang atau osteosit, osteosit dapat berhubungan satu dengan lainnya melalui kapiler kecil yang disebut kanalikuli. Osteosit tersusun dalam lapisan konsentris yang disebut lamella  yang dibentuk oleh matriks. Lamella mengelilingi lubang mikroskopis yang disebut saluran havers, sifat osteon (tulang) lebih keras dibanding kartilago karena mengandung substansi kalsium fosfat dan kalsium hidrosiapatit. Jaringan tulang keras mengandung sel berinti banyak yang disebut osteoplas, yang berfungsi untuk merombak dan membentuk substansi tulang. Jaringan dilalui oleh saraf dan pembuluh darah. Masing-masing membentuk ikatan tulang yang disebut osteon, tiap osteon mengandung pembuluh darah yang dikelilingi lamella dan osteosit. Pada jaringan ini terdiri dari kanilikuli, dan saluran harves.
4. Jaringan Otot Jantung
Otot jantung khusus membentuk organ jantung. Ciri-ciri otot jantung adalah lurik seperti otot rangka, tetapi sel-selnya bercabang dan berhubungan satu dengan yang lain. Oleh karena itu tiap sel tidak dapat berkontraksi sendiri-sendiri. Jaringan otot jantung memiliki inti sel satu atau dua buah dan terletak ditengah. Kekhususan lain otot ini ialah bekerjanya dipengaruhi oleh saraf otonom. Pada jaringn ini terdiri dari serat otot jantung dan inti.
H. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa jaringan otot polos merupakan otot yang memiliki gerakan relative lambat, tidak di pengaruhi oleh kemauan dan bergerak secara tidak disadari. Jaringan otot polos tersusun atas serat otot polos dan inti. Sedangkan jaringan epididmis cauda adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan. Jaringn ini tersusun atas membran basal, lapisan luar dan inti. Jaringan tulang keras adalah Jaringan tulang yang disusun oleh sel tulang atau osteosi.Jaringan ini tersusun atas kanilikuli dan inti. Sedangkan jaringan otot jantung adalah otot jantung khusus yang membentuk organ jantung. Jaringan otot jantung tersusun atas serat otot jantung dan inti.
I. Jawaban Tugas
1. Ciri-ciri dari jaringan epitel yaitu :
a)    Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas dan kuat.
b)   Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan tujuan tertentu.
c)    Lazimnya berdiri pada membran basal
d)   Jarang sekali terdapat pembuluh darah didalamnya

2. Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan jumlah lapisannya yaitu: 
a)    Epitel selapis pipih
Epitel selapis pepih disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-sel pada jaringan epitel selapis pipih tersusun atas sel yang rapat. Epitel selapis pipih terdapat pada jaringan epithelium pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput pembungkus jantung, paru-paru,alveoli, dan selaput perut. Jaringan ini berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan sekresi.  
b) Epitel selapis kubus  
Eepitel slapis kubus disusun oleh selapis sel berbentuk kubus. Jaringan ini terdapat paa epithelium permukaan ovarium, lensa mata, dan nefron ginjal, jaringan epitel kubus selapis berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
c) Epitel selapis slindris
Epitel selapis selindris disusun oleh selapis sel yang berbentuk slindris. Jaringan ini terdapat pada epithelium kelenjar pencernaan,jonjot usus,kantung empedu,lambung dan usus. Jaringan epithelium ini berfungsi untuk penyerapan nutrisi di usus dan sekresi.
d) Epitel berlapis pipih
Epitel berlapis pipih  disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih. Sel-sel ini sangat rapat. Fungsi jaringan ini adalah sebagai pelindung. Jaringan ini terdapat pada epithelium rongga mulut, rongga hidung, esophagus, telapak kaki dan vagina.
e) Epitel berlapis kubus
Epitel berlapis kubus disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang berbentuk kubus, Jaringan ini terdapat pada ephitelium folikel ovarium, permukaan ovarium, testis, dan kelenjar keringat pada kulit. Funsinya dalam sekresi dan absorpsi, serta melindungi dari gesekan dan pengelupasan.



3. Gambar bentuk dari tiga bentuk jaringan epitel
a. Jaringan Epitel Kubus Berlapis


Gambar.1 Jaringan kubus berlapis.


b. Jaringan Epitel Selapis Pipih


Gambar 2. Jaringan epitel selapis pipih.

c. Jaringan Epitel Selapis Silindris


Gambar 3. Jaringan epitel selapis silindris.

DAFTAR PUSTAKA
Daniel. 1998. Mikrobiologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Lim, Brotowidjoyo. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Suripto, H. 1990. Struktur Hewan. Bandung : ITB.
Team Teaching. 2012. Biologi Umum.Universitas Negeri Gorontalo.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar