Jumat, 26 September 2014

Laporan Praktikum Biologi ''Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhan''



PRAKTIKUM III
A.  Judul                        :      Jaringan Penyusun Tubuh Tumbuhan
B.  Tujuan Praktikum :                                                                    
1.    Mahasiswa mampu menyebutkan jaringan penyusun tubuh tumbuhan.
2.    Mahasiswa mampu menjelaskan masing-masing penyusun tubuh tumbuhan.
3.    Mahasiswa mampu menjelaskan struktur berkas pengangkut pada tubuh tumbuhan.
C.  Dasar Teori
Sel-sel penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel embrional akan berdeferensiasi menjadi bermacam-macam susunan yang disebut jaringan. Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan ada juga yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya berbeda, namun tetap disebut jaringan karena susunan selnya selalu tetap, jaringan semacam ini disebut jaringan kompleks. Pada prinsipnya jaringan dalam tubuh tumbuhan dapat dibagi menjadi jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa antara lain jaringan pelindung berupa epidermis, jaringan dasar berupa parenkim, jaringan penguat berupa sklerenkim dan kolenkim, jaringan pengangkut berupa xylem dan floem.
1.    Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional (terus menerus membelah). Pembelahan sel tersebut biasanya berlangsung secara mitosis, setiap satu sel meristematik dapat membelah dan menghasilkan sedikitnya satu angka sel. Jaringan meristem terbagi atas beberapa kelompok berdasarkan sifat yang ada padanya.
a.    Pembagian meristem berdasarkan tingkat perkembangannya:
1)   Promeristem terdiri dari sel misalnya apical dan letaknya dibagian ujung.
2)   Meristem yang sel-selnya telah mengadaka diferensiasi sebagian.

b.    Pembagian meristem berdasarkan sel-sel pembentuknya :
1)   Meristem primer adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan sel-sel embrionik dan merupakan kelanjutan dari perkembangan embrio. Meristem ini biasanya bertanggung jawab terhadap pertumbuhan primer.
2)   Meristem sekunder adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan jaringan yang telah mengalami diferensiasi, meristem ini bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder. Contohnya cambium.
c.    Pembagian meristem berdasarkan letak tubuhnya:
1)   Meristem cipikal atau meristem ujung merupakan meristem yang terdapat pada ujung-ujung batang dan ujung akar tumbuhan. Pembelahan meristem cipikal menyebabkan pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan.
2)   Meristem lateral atau meristem samping merupaka meristem yang terdapat sejajar dengan keliling organ tempat jaringan ini ditemukan. Misalnya berupa kambium pembuluh dan kambium gabus. Pembelahan meristem lateral menyebabkan pembesaran pada akar dan batang tumbuhan.  
3)   Meristem interlialar atau meristem antara merupakan meristem yang terdapat pada jaringan dewasa. Misalnya, dipangkal ruas-ruas batang rumput-rumputan.
2.    Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sel-selnya telah berhenti atau berhenti sementara untuk tumbuh, sel-sel penyusunnya dapat berupa sel hidup atau sel mati, berdinding tipis atau tebal. Adapun jaringan dewasa yaitu:
a.    Jaringan Pelindung (Epidermis)
Jaringan pelindung atau Epidermis berfungsi untuk melindungi jaringan yang barada dibawahnya yang lunak, selain itu juga sebagai pencegah kehilangan air, penyimpan, serta penyerap air (pada akar yang dinamakan risodermis).

b.    Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan dasar atau Parenkim yang berfungsi selain sebagai jaringan dasar, parenkim juga mempunyai berbagai fungsi lain, misalnya sebagai penyimpan cadangan makanan, penyimpan air, dan sebagai alat fotosintesis.
c.    Jaringan Penyongkong (Jaringan Penguat)
Jaringan penyongkong atau penguat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu:
1)   Kolenkim
Jaringan kolenkim merupakan jaringan hidup yang memiliki kesamaan sifat dengan jaringan parenkim. Jaringan kolenkim berfungsi untuk menyokong batang serta daun yang tidak tumbuh.
2)   Sklerenkim
Jaringan Sklerenkim merupakan jaringan penunjang yang  terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Jaringan kolenkim berfungsi untuk menyokong batang serta daun yang tidak tumbuh.
d.   Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang mengangkut air,unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian kebagian tumbuhan lainnya. Jaringan pengangkut ada dua yaitu xilem dan floem. Xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Sedangkan Floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
e.    Jaringan Gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus. Jaringan gabus berfungsi untuk melindungi jaringan lain yang berda dibawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik. Pada tumbuhan dikotil jaringan gabus dibentuk kearah dalam merupakan sel-sel hidup yang disebut flodem. Sedangkan jaringan gabus yang dibentuk kearah luar disebut felen.


D.  Alat dan Bahan
1.    Mikroskop
2.    Penampang melintang batang Zea mays.
3.    Penampang melintang daun Zea mays.
4.    Penampang melintang batang Arachis hypogaea
5.    Penampang melintang daun  Ficus elastica
E.  Cara Kerja
1.    Jaringan pada batang dan daun monokotil (Zea mays)
a)    Mengamati dengan perbesaran yang lemah penampang batang dan daun monokotil lalu  menggambar satu sektor dari penampang tersebut dan memberi keterangan.
b)   Memperhatikan struktur batang terutama jaringan epidermis, hipodermis, berkas pengangkut dengan selubung sklerenkim yang terbesar di antara parenkim jaringan dasar.
c)    Memperhatikan struktur daun terutama jaringan epidermis dengan sel kipas dan stomata,berkas pengangkut serta jaringan mesofil.
2.    Jaringan pada batang dan daun dikotil (Arachis hypogaea)
a)    Mengamati dengan perbesaran yang lemah penampang batang dan daun dikotil lalu menggambar satu sektor dari penampang tersebut dan memberi keterangan.
b)   Memperhatikan struktur batang terutama jaringan epidermis, hipodermis, parenkim, beberapa lapis jaringan kolenkim,jaringan skelerenkim,dan berkas pengangkut,jari-jari empulur serta empulur ditengahnya.
c)    Memperhatikan struktur daun terutama jaringan epidermis (stomata,trikoma),  jaringan mesofil serta berkas pengangkut.
F.   Hasil Pengamatan
Berdasarkan dari praktikum yang dilakukan maka dapat diperoleh hasil pengamatan sebagai beikut:


1
1.    Penampang melintang batang Zea mays







1
 





 





Gambar 1. Penampang melintang batang Zea mays perbesaran 10x10. Keterangan:
1.    Jaringan epidermis
2.    Jarinngan pengangkut
3.    Jaringan parenkim
2.    Penampang melintang daun Zea mays



















 





Gambar 2. Penampang melintang daun Zea mays perbesaran 12,5x10.
Keterangan:
1.    Jaringan epidermis
2.    Stomata
3.    Jaringan pengangkut
4.    Jaringan mesofil

3.   
1

 
Penampang melintang batang Arachis hypogaea








 






Gambar 1. Penampang melintang batang Arachis hypogaea perbesaran 10x10.
Keterangan:
1.    Jaringan epidermis
2.    Jarinagan parenkim
3.    Jaringan pengangkut
4.   
4

 
Penampang melintang daun Ficus elastica


 






Gambar 2. Penampang melintang daun Ficus elastica perbesaran 10x10.
Keterangan:
1.    Jaringan epidermis
2.    Stomata
3.    Jaringan pengangkut
4.    Jaringan palisade


G. Pembahasan
1.    Percobaan 1 penampang melintang batang monokotil Zea mays
Pada percobaan yang diamati pada preparat awetan terlihat bahwa penampang melintang batang monokotil Zea mays tersusun dari:
a)    Epidermis
Jaringan epidermis terdiri dari selapis atau lebih sel-sel yang rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, bentuk selnya tidak teratur, ukuran serta susunannya bervariasi. Fungsi utama jaringan epidermis yaitu sebagai pelindung jaringan dibawahnya yang lunak.
b)   Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas dua yaitu xilem dan floem. Jaringan xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Sedangkan floem  merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
c)    Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim tersusun atas sel-sel parenkim yang sering kali digambarkan sebagai cipikal sel-sel tumbuhan. Kebanyakan sel-sel parenkim bersegi banyak dan berdinding tipis. Di dalam tubuh tumbuhan, sel-sel parenkim melakukan berbagai fungsi seperti tempat penimbunan (makanan, air dan pigmen).
2.    Percobaan 2 penampang melintang daun monokotil  Zea mays
Pada percobaan yang diamati pada preparat awetan terlihat penampang daun monokotil Zea mays tersusun dari:
a)    Epidermis
Jaringan epidermis pada daun berfungsi melindungi jaringan dibagian dalam daun dari kekeringan, pathogen, serangga herbivore, dan sebagainya. Pada jaringan epidermis, terutama epidermis bawah, dapat ditemukan stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas, ketika stomata terbuka, karbondioksida berdifusi masuk dan oksigen berdifusi keluar.

b)   Stomata
Stomata merupakan suatu celah pada jaringan epidermis yang di batasi oleh dua sel penjaga. Stomata berfungsi sebagai masuknya CO2 dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis, sebagai penguapan , dan pernapasan masuknya O2 dan keluarnya CO2.
c)    Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas dua xilem dan floem. Jaringan xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Sedangkan jaringan floem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosistesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
d)   Jaringan Mesofil
Jaringan mesofil berfungsi terutama pada proses fotosintesis, karena didalamnya terdapat sel-sel yang mengandung banyak kloroplas.
3.    Percobaan 3 penampang melintang batang dikotil Arachis hypogaea
Pada percobaan yang diamati pada preparat awetan terlihat bahwa penampang melintang batang dikotil Arachis hypogae tersusun atas:
a)    Epidermis
Jaringan epidermis umumnya terdiri dari lapisan sel dan memiliki kunkula yang berfungsi sebagai pelindung. Pada epidermis terdapat terdapat trikoma berupa rambut dan kelenjar. Selain itu epidermis juga merupakan jaringan hidup dan mampu bermitosis pada saat tekanan dalam batang meningkat karena adanya penambahan jaringan dalam batang, epidermis meluas secara tragensial dan membelah secara radial.
b)   Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar utama yang terdapat dalam organ tumbuhan dan membentuk suatu jaringan yang berkesinambungan. Fungsi utama parenkim sebagai jaringan dasar dan merupakan salah satu jaringan pengisi pada berkas pembuluh.
c)    Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut ada dua yaitu xilem dan floem. Jaringan xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Sedangkan jaringan floem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
4.    Percobaan 4 penampang melintang daun Ficus elastica
Pada percobaan yang diamati pada preparat awetan nampak bahwa penampang melintang daun Ficus elastica tersusun atas:
a)    Epidermis
Jaringan epidermis pada daun berfungsi melindungi jaringan dibagian dalam daun dari kekeringan, pathogen, serangga herbivore, dan sebagainya. Pada jaringan epidermis, terutama epidermis bawah, dapat ditemukan stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas.
b)   Stomata
Stomata merupakan suatu celah pada jaringan epidermis yang di batasi oleh dua sel penjaga. Stomata berfungsi sebagai masuknya CO2 dan keluarnya O2 pada waktu fotosintesis, sebagai penguapan , dan pernapasan masuknya O2 dan keluarnya CO2.
c)    Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut terdiri atas dua xilem dan floem. Jaringan xilem merupakan jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Sedangkan jaringan floem adalah jaringan pengangkut yang berfungsi menyalurkan zat-zat makanan hasil fotosistesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
d)   Jaringan palisade
Jaringan palisade merupakan jaringan yang berbentuk pagar. Pada jaringan palisade sel-selnya rapat.




H.  Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas dapat di simpulkan bahwa baik pada tumbuhan dikotil maupun pada tumbuhan monokotil terdapat jaringan penyusun tubuh tumbuhan seperti jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim) dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Pada penampang melintang batang monokotil Zea mays terdapat jaringan pelindung (epidermis), jaringan pengangkut, dan jaringan parenkim. Sedangkan pada penampang melintang daun Zea mays terdapat pula jaringan pelindung (epidermis), stomata, jaringan pengangkut dan jaringan mesofil.Selain itu, pada penampang  batang dikotil  Arachis hypogaea terdapat jaringan pelindung (epidermis), jaringan pengangkut, dan jaringan parenkim. Sedangkan pada penampang melintang dikotil daun Ficus elastica tersusun atas jaringan pelindumg ( epidermis), stomata,jaringan pengangkut ,dan jaringan palisade.
I.     Jawaban Tugas
1.    Jaringan dewasa merupakan jaringan yang sel-selnya telah berhenti atau berhenti sementara untuk tumbuh.  Sedangkan jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif membelah.
2.    Jaringan meristem bersifat embrional karena jaringan meristem terdiri dari sekelompok sel yang tetap melakukan pembelahan atau mempertahankan kemampuannya untuk membelah. Sel-sel ini akan tetap membelah untuk menghasilkan sel tumbuhan berupa sel hasil pembelahan ini tetap akan berada pada daerah meristematik untuk membentuk sel baru berikutnya.
3.    Jaringan parenkim disebut jaringan dasar karena merupakan jaringan yang mendasari seluruh bagian tumbuhan yang memiliki plasma sel yang sangat kompleks sehingga dapat menjalankan fungsi anatomi dan fisiologinya. Selain itu parenkim juga dapat mempertahankan kemampuannya untuk menjadi meristem kembali apabila dalam kondisi yang memungkinkan.



4.    Gambar jaringan pengangkut


 

















Gambar 1. Jaringan pengankut.









  

DAFTAR PUSTAKA
Prawiro. 1997. Biologi Sains. Jakarta:Bumi Aksara.
Sastrodinoto, soenarjo. 1982. Biologi umum. Jakarta : Gramedia.
Sutrian,yayan. 2004. Pengantar anatomi tumbuh-tumbuhan. Jakarta : Rineka Cipta.
Team Teaching. 2012. Biologi Umum.Universitas Negeri Gorontalo.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar