PRAKTIKUM I
A.
Judul :
Mengenal Struktur Sel
B. Tujuan :
1.
Menjelaskan struktur
sel hewan dan sel tumbuhan.
2.
Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan sel tumbuhan.
3.
Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
C. Dasar Teori
1.
Struktur Sel Mahluk
Hidup
Orang yang pertama
kali mengistilahkan tentang sel adalah Robert Hooke pada tahun 1667. Ia
mengamati irisan atau sayatan gabus dengan mikroskop, dan ia melihat adanya
ruangan-ruangan kecil pada gabus yang disebut dengan cella yang berarti kamar kecil.
Sel adalah satuan
struktur dan fungsional terkecil dan dari suatu organisme hidup. Pada makhluk
hidup yang bersel satu atau tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan
oleh sel itu sendiri sedangkan pada makhluk hidup yang bersel banyak, berbagai
fungsi kehidupan itu dapat dilakukan oleh kelompok sel-sel yang berbeda,
walaupun masih ada fungsi-fungsi kehidupan yang dilakukan oleh semua sel.
Secara umum sel pada makhluk hidup terdiri atas membran plasma, sitoplasma, dan
organel-organel berupa mitokondria, retikulum endoplasma, aparat golgi,
lisosom, plastida, sentrosom, vakuola, ribosom, dan inti sel. Secara umum sel
makhluk hidup terdiri atas :
a.
Membran plasma
Satu sifat sel yang
universal adalah membran pembatas luar. Membran sel ini berguna sebagai
interfase antara mesin-mesin di bagian dalam sel dan fluida cair yang membasahi
semua sel. Fungsi dari membran plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi
zat dari sel yang satu ke sel yang lain.
b.
Sitoplasma
Penyusun utama dari
sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai
media terjadinya reaksi kimia sel. Sitoplasma
berwujud cairan kental yang di dalamnya
terdapat berbagai organel-organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk
mendukung kehidupan sel.
c.
Organel
Organel sel adalah
benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan
fungsi-fungsi kehidupan). Organel-organel
dalam sitoplasma diluar nukleus meliputi :
1.
Retikulum
Endoplasma
Retikulum endoplasma adalah sistem yang sangat luas di dalam
sel yang terdiri atas sistem tubulus atau kantong-kantong pipih yang terdapat
dalam sitoplasma semua sel. Fungsi retikulum endoplasma yaitu untuk menetralkan
racun, mensintesis lemak dan kolestrol.
2.
Ribosom
Ribosom merupakan
struktur yang paling kecil yang tersuspensi di dalam sitoplasma. Ribosom
berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein. Sintesis protein
seperti itu terjadi dalam ribosom yang secara acak tersebar di seluruh sitoplasma.
3.
Mitokondria
Mitokondria adalah salah satu dari
beberapa bagian yang terdapat di dalam sel atau yang biasa disebut sebagai
organel sel. Mitokondria dalam sebuah sel memiliki jumlah yang bervariasi
tergantung pada kebutuhan energi pada sel tersebut. Mitokondria berfungsi
sebagai tempat respirasi sel atau sebagai pembangkit energi.
4.
Badan Golgi
Badan golgi
merupakan tumpukan kantong – kantong pipih dan butiran butiran. Kantong –
kantong pipih itu dinamakan sisternae atau sakulus. Susunan sisternae atau sakulus
biasa disebut dengan diktiosom.
5.
Lisosom
Lisosom adalah
sruktur yang agak bulat yang dibatasi membran tunggal. Lisosom berperan penting
dalam matinya sel-sel.
6.
Sentrosom
Setrosom berfungsi
sebagai tempat pembelahan sel.
7.
Vakuola
Vakuola adalah organel sitoplasmik yang dibatasi oleh
selaput tipis yang disebut tonoplas, umumnya berupa rongga atau gembungan.Fungsi
dari vakuola adalah sebagai tempat
penyimpan cadangan makanan..
8.
Plastida
Plastida adalah salah satu organel-organel pada sel-sel
tumbuhan. Didalam plastida terkandung pigmen hijau (klorofil) yang disebut
kloplas. Kloroplas berfungsi untuk mengadakan fotosintesis dengan bantuan sinar
matahari.
d.
Inti sel (Nukleus)
Inti sel atau nukleus berbentuk
bulat atau lonjong yang di batasi oleh sepasang membran. Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen.
2.
Perbedaan Sel Hewan
dan Sel Tumbuhan
Didalam sel hewan dan tumbuhan terdapat beberapa perbedaan
yang dapat diketahui melalui tabel.
Tabel 1. Perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan.
No
|
Sel Hewan
|
Sel Tumbuhan
|
1.
|
Tidak memiliki dinding sel
|
Memiliki dinding sel
|
2.
|
Tidak memiliki kloroplas
|
Memiliki Kloroplas
|
3.
|
Bentuk tidak tetap karena hanya memiliki membran sel yang
keadaannya tidak kaku
|
Bentuk tetap karena memiliki dinding sel yang terbuat dari
selulosa
|
4.
|
Vakuolanya banyak dengan ukuran yang relatif kecil
|
Vakuola sedikit tapi ukurannya besar
|
5.
|
Jumlah mitokondria relatif banyak
|
Jumlah mitokondria relatif sedikit
|
6.
|
Sentrosom dan sentriol tampak jelas
|
Sentrosom dan sentriolnya tidak jelas
|
D. Alat dan Bahan
1.
Mikroskop
2.
Pipet tetes
3.
Gelas objek
4.
Gelas penutup
5.
Tisu
6.
Selaput dalam unbi bawang merah
7.
Aquadest
8.
Mukosa pipih
9.
Tusuk gigi
E. Cara Kerja
1.
Pembuatan preparat tumbuhan
a)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna
putih dari bawang merah, dengan
menggunakan pinset.
b)
Meletakkan selaput tipis pada gelas objek.
c)
Meneteskan aquadest, kemudian menutupnya dengan gelas
penutup
d)
Mengamati di bawah mikroskop dan menggambar 2-3 sel serta
memberikan keterangan dari bagian-bagian sel yang nampak.
2.
Pembuatan preparat hewan
a)
Menggunakan tusuk gigi untuk mengorek secara perlahan-lahan
pada bagian dalam pipi.
b)
Meletakkan mukosa pipi di atas kaca preparat.
c)
Meneteskan aquadest, kemudian menutup dengan gelas penutup.
d)
Mengamati di bawah mikroskop.
F.
Hasil Pengamatan
Berdasarkan dari
hasil pengamatan dibawah mikroskop mengenai sel tumbuhan dan sel hewan pada Allium cepa dan mukosa pipi, maka dapat
diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1.
Sel Tumbuhan (Allium
cepa)
|
|
Gambar 1.Allium cepaperbesaran
10x10. Gambar 2.Allium cepa
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti sel
2.
Sel hewan atau mukosa pipi
|
|
Gambar 1.Mukosapipiperbesaran12,5x10. Gambar 2. Mukosapipi
Keterangan :
1.
Membran sel
2.
Sitoplasma
3.
Inti sel
G. Pembahasan
1.
Sel Tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa)
Saat mengamati sel
tumbuhan pada bawang merah (Allium cepa)
yang dilakukan pertama adalah mengiris bawang merah secara vetikal, kemudian
mengambil selaput bagian dalam. Setelah itu selaput bagian dalam pada bawang
merah diletakan pada kaca objek, pada saat meletakan selaput bagian dalam
bawang merah jangan sampai terlipat atau sobek, karena itu dapat mempengaruhi
pada saat melakukan pengamatan. Kemudian selaput bawang merah yang sudah
diletakan di kaca objek ditetesi dengan aquadest, dan sehabis itu ditutup
dengan kaca penutup.
Selaput bagian
dalam bawang merah yang sudah diletakan, kemudian diamati menggunakan
mikroskop. Ketika melakukan pengamatan, ada beberapa bagian sel tumbuhan yang
nampak pada sel bawang merah (Allium
cepa). Bagian- bagian sel tersebut yaitu:
a.
Dinding sel
Dinding sel yang
terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium
cepa) tampak bentuk dindingnya sangat beraturan, seperti susunan batu bata.
Dinding sel tersebut berfungsi untuk melindungi, mempertahankan bentuk tumbuhan
serta mencegah kehilanagn air yang berlebihan.
b.
Sitoplasma
Sitoplasma yang
terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium
cepa) berbentuk cairan yang terdapat didalam sel tersebut. Sitoplasma yang
terdapat pada sel tumbuhan bawang merah (Allium
cepa) berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti, enzim,
glukosa, lipid dan sebagainya.
c.
Inti Sel
Inti sel merupakan
organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada semua sel. Inti sel yang tampak pada sel tumbuhan bawang
merah (Allium Cepa) berbentuk bulat
lonjong. Inti sel atau nukleus ini berfungsi untuk menjaga integritas gen-gen
tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola eksperigen.
2.
Sel hewan atau mukosa pipi
Saat mengamati sel
hewan atau mukosa pipi yang pertama dilakukan adalah mengambil sel mukosa pipi.
Kemudian meletakan pada preparat, lalu
diamati pada mikroskop. Ketika melakukan pengamatan yang nampak bukan sel
hewan, karena diakibatkan oleh sel mukosa pipi yang terlalu tebal.
Adapun bagian
–bagian sel hewan yang dapat diamati antara lain :
a.
Membran Sel
Membran sel yang
terdapat pada sel hewan merupakan bagian
luar sel yang berupa lapisan tipis dan sangat lembut. Di membran sel yang hanya
sedemikian tipisnya sehingga hanya dapat divisualisasi dengan pembesaran tinggi
yang dicapai dengan mikroskop elektron. Struktur membran plasma sama seperti
struktur membran di dalam sel.
b)
Sitoplasma
Sitoplasma yang
terdapat pada sel hewan atau mukosa pipi berwujud
cairan kental yang di dalamnya terdapat
berbagai macam organel-organel yang memiliki fungsi yang terorganisasi untuk
mendukung kehidupan sel.Selain itu sitoplasmajuga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel seperti, enzim,
glukosa, lipid dan sebagainya.
c)
Inti sel
Inti sel yang
terdapat pada sel hewan berfungsi untuk mengatur aktivitas sel atau pembawaan
sifat keturunan.Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein.
Selain itu, inti
sel berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel,
memproduksi mRNA untuk menkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom,
tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan
dimana ekpresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.
H. Kesimpulan
Berdasarkan dari
hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sel tumbuhan bawang merah
(Allium cepa) yang diamati pada
mikroskop tampak tiga bagian yang sangat penting yaitu dinding sel,
sitoplasma, dan inti sel. Yang mana
dinding sel merupakan bagian terluar dari sel tumbuhan yang dilindungi oleh
selaput yang kaku. Sitoplasma adalah
cairan yang terdapat pada sel, dan inti
sel merupakan organel yang nampaknya lebih besar, terdapat pada semua sel,
kecuali sel pembuluh tapis dewasa pada sel tumbuhan, sel darah merah dewasa
pada hewan dan mamalia.
Sedangkan pada sel
hewan atau preparat mukosa pipi yang diamati pada mikroskop tidak terdapat
dinding sel, melainkan hanya membran sel, sitoplasma dan inti sel. Membran sel adalah bagian luar
sel yang berupa lapisan tipis dan sangat lembut. Sitoplasma adalah cairan yang
berada didalam sel. Sedangkan inti sel adalah organel yang ditemukan pada sel
eukariotik yang berfungsi untuk mengatur aktivitas sel.
I.
Jawaban Tugas
1.Gambar sel hewan
dan sel tumbuhan dan tentukan bagian bagiannya.
a.
Gambar sel hewan
Gambar 1. Bentuk
sel hewan.
b.
Gambar sel tumbuhan
Gambar 2. Bentuk
sel tumbuhan.
2.
Gambar plastida
3.
Fungsi mitokondria, Aparatus golgi, Lisosom.
a.
Fungsi Mitokondria
makanan dan mengubahnya menjadi
suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel.
b.
Fungsi Aparatus Golgi
Ada pun fungsi dari aparatus golgi
adalah :
1. Tempat sintesis polisakaria seperti
mucus, selulosa, hemiselulosa dan pectin (penyusun dinding sel tumbuhan).
2. Membentuk membran plasma .
3. Membentuk kantong sektresi untuk
membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, seperti protein, glikoproteion,
karbohidrat dan
4. Membentuk akrosom pada sperma,
kuning telur pada sel telur dan
5. Membentuk kantong (vesikula) untuk
sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil, berisi enzim dan
bahan-bahan
6. Tempat untuk memodifikasi protein.
7. Untuk menyortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel.
8. Untuk membentuk lisosom.
c. Fungsi Lisosom
Fungsi lisosom adalah berperan dalam pencernaan
intrasel. Fungsi lisosom ada 3 yaitu endositosis, fagositosis, dan autofagi.
a. Endositosis
Endositosis ialah pemasukan
makromolekul dari luar ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang
kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan,
yang disebut endosom awal.
b. Fagositosis
Fagositosis merupakan proses
pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel.
c. Autofagi
Proses autofagi untuk pembuangan dan
degradasi bagian sel sendiri, organel yang tidak berfungsi lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Subowo. 1995. Biologi Sel.
Bandung : Angkasa.
Thorpe, N.O. 1984. Cell Biolgy. New York : John Wiley dan
Sons.
Winatasasmita, D. 1986. Biologi
sel. Jakarta : Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar